1
Artikel Ilmiah
Posted by Unknown
on
15.39
in
Artikel
Artikel Ilmiah
Dominasi
Korean Pop di Indonesia
Abstrak
Pasti
sudah tidak asing lagi dengan namanya Bigbang,
Super Junior, SNSD, FT island, CN blue dan kawan-kawannya. Mereka adalah
penyanyi-penyayi yang berasal dari negara gingseng Korea. Saat ini penyanyi-penyanyi dari Korea menjadi
fenomenal di negara Indonesia. Banyak hal yang membuat lagu-lagu korea ini
disenangi oleh masyarakat indonesia. Selain karena lagu korea bagus dan
menarik, penyanyi yang membawakan juga terbilang ganteng dan cantik,
menggunakan baju dan aksesoris yang memang fashionable.
Berbagai alasan itu menjadikan musik K-pop
di tanah air Indonesia menjadi sangat digemari. Kebudayaan Korea akan menjadi masalah bagi indonesia karena
kebudayaan Indonesia sendiri tidak bisa berkembang sementara kebudayaan korea
berkembang pesat di Indonesia. Seperti boyband dan gilrband Korea di Indonesia
yang semakin menguasai musik Indonesia dan banyak digemari remaja di Indonesia. Agar budaya Korea tidak berkembang di Indonesia, maka
kita harus berusaha mengusir budaya asing yang masuk ke indonesia. Tugas kita
bersama harus menjaga dan mengembangkan budaya kita supaya tidak dikuasai
budaya asing dan bisa bersaing di kancah Internasional.
Pendahuluan
Latar Belakang
Korea
adalah sebuah semenanjung yang
di Asia Timur (di
antara Tiongkok dan Jepang).Korea terbagi menjadi dua negara, yakni Republik Korea (Korea
Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea
Utara) setelah Perang
Dunia II pada tahun 1945. Korea Selatan kemudian berkembang menjadi negara demokratis sementara Korea Utara berhaluan komunis. Bendera Persatuan Korea sering digunakan untuk merepresentasikan Korea pada ajang
olahraga internasional, namun bendera tersebut bukan merupakan bendera resmi
kedua negara.
Pembagian Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan bermula sejak kemenangan Blok Sekutu di dalam Perang Dunia II, mengakhiri 35 tahun Penjajahan Jepang atas Korea. Di
dalam sebuah proposal yang ditolak oleh hampir seluruh bangsa Korea, Amerika Serikat dan Uni
Soviet setuju untuk sementara menduduki negara
Korea sebagai wilayah perwalian dengan zona pengawasan yang didemarkasi pada sepanjang 38 derajat lintang utara. di mana Amerika
Serikat dengan paham liberalismenya, sedangkan Uni Soviet dengan paham komunismenya.
Paham konfusianisme tersebut berkontribusi besar dalam kemajuan ekonomi Korea
Selatan, apalagi berkat pengaruh Amerika Serikat yang membawa ideologi
liberalis dengan asas-asas keterbukaan dan kebebasan, maka Korea Selatan
semakin membuka dirinya ke dunia internasional. Hal ini dibuktikan dengan
semakin aktifnya ia di kegiatan dan institusi internasional, semakin menguatnya
hubungan Korea Selatan dengan negara-negara lainnya, juga dengan turut
bergabung Korea Selatan dalam aktivitas perdagangan dunia. Hal ini membawa
Korea Selatan menuju puncak keemasannya. Maka dari itu, secara
ekonomi Korea Selatan merupakan Negara maju yang dikarenakan mendapat bantuan
dari Negara sekutunya misalnya Amerika Serikat. Selain itu, tempat bersejarah
juga dapat dijadikan objek wisata yang dapat memperkenalkan tentang korea ke
dunia. Misalnya Istana Changdeok yang berada di Ibukota. Dalam aspek budaya,
terutama dalam musik. Untuk saat ini di Negara Korea Selatan lebih menonjol dari Negara
lainnya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk membuat makalah tentang Kebudayaan
Korea dalam bidang musik terutama dalam gender
K-POP.
Masalah
yang timbul
Korea, adalah salah satu negara yang berhasil membuat
pecinta musik Indonesia beralih dari hatinya terhadap musik lokal.”Suju”,
tentunya para kalangan remaja saat ini mengetahui siapa itu Suju. Mereka adalah salah satu boyband
terbesar di dunia yang berasal dari Korea, dan mereka juga merupakan salah satu
grup musik yang mampu menjadikan K-Pop (Korean Pop) mendunia. Tidak hanya di negara
sendiri, tetapi di negara lain pun sudah banyak penggemar fanatiknya. Tidak
hanya boyband, girlband yang ada di korea pun juga mampu mengalihkan mata para
penggemar musik tanah air, contohnya Girl’s Generation.
Para penggemar musik di tanah air, khususnya di kalangan
remaja yang ada di Indonesia sekarang, masih mengalami yang namanya demam
K-Pop. Bagi
penggemar fanatiknya, K-Pop memiliki keunikan musik tersendiri, karena K-Pop merupakan grup
vokal yang tidak hanya dengan suara bagusnya, tetapi juga dengan keahlian dance
yang mereka miliki. Itulah yang membedakan antara grup vokal biasa dengan
boyband atau girlband. Sebut saja Sm*sh, Cherrybelle, 7icon dan yang lainnya,
mereka tidak lain adalah boyband dan girlband yang ada di Indonesia dengan
sebutan I-Pop (Indonesia Pop). Istilah I-Pop sendiri baru muncul setelah demam
boyband dan girlband yang sudah disadari sebagai adopsi musik K-Pop, baik
tampilan maupun atribut yang mereka gunakan.
Kita bisa memandang salah satu boyband dari Indonesia, “Sm*sh”, yang awalnya belum begitu terkenal,
namun dengan seiring terdengarnya musik K-Pop, menjadikan Sm*sh mampu menarik
perhatian pecinta musik yang ada di Indonesia dengan musik I-Pop yang mereka
buat. Sudah beberapa bulan yang saya amati mengenai hal ini, sudah banyak waktu
juga yang dapat dikuasi oleh musik I-Pop dalam dunia musik Indonesia, yang
katanya seperti musik K-Pop. Ini juga membuat permusikan Indonesia berubah. Terus,
di mana musik Indonesia kita? Apakah kita mudah terpengaruh dengan musik luar? Dan hanya bisa meniru musik luar
saja? Bahkan
sekarang, banyak statiun televisi yang mana setiap acara hiburannya menampilkan
boyband atau girlband. Di
Indonesia banyak boyband dan girlband bermunculan. Mengapa hal ini bisa
terjadi?
Indonesia, tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,
memiliki banyak ragam budaya, banyak suku, banyak bahasa, yang terkenal dengan
sebutan Bhineka Tunggal Ika, karena itulah Indonesia pasti juga memiliki
banyak musik daerah, yang yang seharusnya kita lestarikan, yang seharusnya kita
majukan, kini perlahan-lahan tenggelam seiring perkembangan zaman. Musik tradisional kini jarang
terdengar, bahkan jarang muncul di layar televisi. Musik luar yang banyak berdatangan
mempunyai dampak buruk terhadap musik Indonesia. Tak hanya musik tradisional, Musik - musik lokal pun sudah
menjadi saingan dengan musik I-Pop. Katakan
saja musik dangdut, musik khas Indonesia yang dikenal sebagai “Dangdut is the music of my country”. Padahal, di Indonesia sendiri sudah
banyak musisi - musisi yang menurut saya sudah bisa diacungkan jempol, salah
satunya adalah Iwan Fals. Lagu - lagu Iwan Fals berbeda dengan yang lain,
karena bagi saya liriknya itu merakyat. Seiring perkembangan zaman, tak hanya pengaruh musik luar,
tetapi musik dalam sendiri pun bisa mempengaruhi musik lain, misalkan musik
untuk anak-anak.
Banyak anak yang sudah mengerti dengan musik yang seharusnya
mereka belum bisa dikatakan cukup untuk ukuran musik tersebut. Mereka sudah
bisa menyanyikan lagu - lagu untuk orang yang umurnya di atas mereka
dibandingkan dengan menyanyikan lagu-lagu untuk yang seumuran dengan mereka. Jangan
biarkan permusikan di Indonesia dipengaruhi oleh musik lain, tetapi cobalah
mengangkat dan membawa musik Indonesia ke luar. Pengaruh yang muncul dari musik luar, memberikan dampak kepada musik
Indonesia. Itu
disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut
saya, faktor yang paling utama yang bisa mengubah perhatian orang ke musik luar
itu dikarenakan seringnya menayangkan musik - musik dari luar. Dulu, kita tak
begitu mengenal yang namanya boyband dan girlband, tapi sekarang mereka sudah
bermunculan di mana-mana. Mereka
bermunculan ke dunia permusikan Indonesia, karena di Indonesia sendiri belum
begitu banyak boyband dan girlband yang sudah terkenal dengan musik I-Pop.
Intinya, apabila kita menjadikan hal ini suatu ajang untuk menjadi bintang,
maka tidak akan sedikit orang - orang berlomba, berlatih, dan pastinya dengan
membentuk boyband atau girlband untuk mengambil kesempatan tersebut. Jadi, kita
dapat mencoba suatu solusi, yaitu dengan menjadikan musik - musik tradisional
sebagai ajang untuk menjadi bintang. Tak
hanya musik tradisional, kebudayaan yang lainnya pun bisa kita ikutkan, supaya
Indonesia tetap bertahan dengan ciri khasnya.
KOMPAS NEWS
(15-05-2012) memberitakan,
“Gelombang budaya pop Korea sedang
menerjang dunia. Tengoklah, anak muda di mana-mana histeris melihat aksi boyband/girlband Korea. Inilah puncak gunung es dari kisah
tentang penetrasi budaya
pop Korea di sekitar kita. Penyanyi
Korea, Shi Min-chul, muncul di atas panggung ulang tahun ke-17 Indosiar diiringi jeritan histeris
penggemarnya, Kamis (12/1) malam, di Jakarta. Ia berkata, "Saya suka
Indonesia, terutama cuaca, makanan, dan... gadis-gadisnya!" Sontak ratusan
perempuan yang mendengar ucapan Shi Min-chul klepek-klepek. Mereka berjingkrak-jingkrak kegirangan.
"Aaaahhh.... Aku mau jadi
gadismu," jerit seorang gadis belia”.
Begitulah
penampilan band-band Korea yang mengusung musik pop Korea (K-Pop), seperti
Super Junior, Park Jung-min, The Boss, Girls' Generation, X5, dan N-Sonic,
mampu membangkitkan histeria di mana-mana, bukan hanya di Indonesia, melainkan
juga di banyak negara, mulai dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika.
Menurut
saya, artis Indonesia hendaknya lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan karya-karya
nya. Hendaknya juga memfilter kebudayaan
yang masuk dalam Negara ini. Tidak
ditelan mentah-mentah agar Negara kita tidak dikenal dengan “Negara Plagiat”. Sebaiknya, sebagai warga Negara
yang baik, kita mengusung kebudayaan sendiri di kancah Internasional, karena
Indonesia mempunyai beragam budaya yang bisa diperkenalkan.
Pembahasan
Perkembangan K-POP (Korean POP ) di
Indonesia
Perkembangan musik
Korea dewasa ini cukup pesat dan bahkan sudah merambah ke dunia internasional. Saya sendiri
akhirnya ikut terbawa pengaruh tersebut. Saat ini, saya sedang menggandrungi
musik K-POP dari Korea. Saya tidak malu mengakuinya. Sebagai seorang
penikmat & pencinta musik, saya butuh sesuatu yang baru atau fresh. Dan kebetulan
musik K-POP (Korean Pop) cukup bisa memenuhi kebutuhan saya tersebut. Semua ini
juga dampak dari tren boyband-girlband yang belakangan ini sedang mewabah di
Indonesia. Tak bisa dipungkiri lagi kalau mayoritas boyband-girlband yang ada
di Indonesia saat ini berkiblat ke musik Korea, terutama K-POP. Mulai dari gaya
tarian (koreografi),
gaya busana, hingga bahasa tubuh saat bernyanyi, walaupun tidak 100 % meniru.
Sebenarnya
K-POP sudah mulai berkembang pesat sejak beberapa tahun sebelum tahun 2011
lalu. Saya
sendiri tergolong agak telat mengikuti perkembangan musik pop Korea tersebut. Awalnya
saya hanya penasaran dengan sebuah polling
di salah satu situs entertainment
ternama Indonesia. Polling tersebut memuat pertanyaan tentang manakah yang
lebih disukai/difavoritkan antara Girlband SNSD atau Wonder Girls (yang kebetulan sama-sama akan merilis album
baru mereka di saat hampir bersamaan).
Sebagaimana diberitakan pada VIVA NEWS (29-10-2012)
“Karena banyaknya
peminat dan pecinta K-Pop di Tanah Air, dunia hiburan Korea Selatan mulai fokus
membidik Indonesia untuk dijadikan ladang bisnis bagi para pelaku industri
hiburannya. Mereka berharap, para artisnya, tidak hanya sekedar bisa menggelar
konsernya di Indonesia, tapi juga berharap, artisnya leluasa melakukan
aktivitas di
Indonesia”.
Artist Agency
Rainbow dan CUBE Entertainment misalnya. Mereka baru saja
menandatangani perjanjian kerjasama dengan Artist Agency Indonesia. Tujuan
kerjasama ini tak lain adalah untuk mempermudah artis-artis CUBE Entertaiment
seperti Beast, G-Na, BTOB, dan lain-lain melakukan aktivitas di Indonesia. Dengan
kontrak kerjasama tersebut, artis-artis dari CUBE Entertainment yang
berhubungan dengan menajemen pun bisa aktif dalam iklan, show, konser, event
dan lain-lain di Indonesia.
"Dengan perjanjian ini artis Cube
Entertainment akan aktif di Indonesia dengan lebih mudah dan berusaha melakukan
yang terbaik untuk Indonesia agar Indonesia pun bisa sukses,"
ujar CEO Rainbow Bridge Kim Jin Woo.
Keseriusan
menggarap pasar musik Indonesia juga diperlihatkan YG Entertainment. Agen sekaligus perusahaan
rekaman independen yang menaungi penyanyi fenomenal Psy, Big Bang, dan 2NE1 ini
juga mulai melirik pasar Indonesia. Apalagi baru-baru ini, artis mereka, Big
Bang sukses menghelat konser di Jakarta selama dua hari berturut-turut. Meski
banyak pelaku bisnis dunia hiburan Korea Selatan mulai bekerja keras
melancarkan keinginannya melakukan invasi K-Pop ke Indonesia, bagaimana
tanggapan dari para pelaku bisnis hiburan Indonesia? Hal ini pun ditanggapi
BigDaddy, promotor yang sukses menggelar konser Big Bang di Indonesia beberapa
waktu lalu. Pihak
YG Entertainment bahkan katanya, telah mengundang mereka ke Seoul dalam rangka
mendiskusikan program untuk tahun 2013 mendatang.
"Dari YG sampai kirim dua petingginya
ke Jakarta untuk survei.Mereka sangat optimistis dengan pasar Indonesia dan
commit untuk bantu development-nya,"
ujar BigDaddy lewat akun Twitter
resmi mereka.
KOMPAS NEWS
(15-05-2012) memberitakan,
“Gelombang budaya pop Korea sedang
menerjang dunia. Tengoklah, anak muda di mana-mana histeris melihat aksi boyband/girlband Korea. Inilah puncak gunung es dari kisah
tentang penetrasi budaya
pop Korea di sekitar kita. Penyanyi
Korea, Shi Min-chul, muncul di atas panggung ulang tahun ke-17 Indosiar diiringi jeritan histeris
penggemarnya, Kamis (12/1) malam, di Jakarta. Ia berkata, "Saya suka
Indonesia, terutama cuaca, makanan, dan... gadis-gadisnya!" Sontak ratusan
perempuan yang mendengar ucapan Shi Min-chul klepek-klepek. Mereka berjingkrak-jingkrak kegirangan.
"Aaaahhh.... Aku mau jadi
gadismu," jerit seorang gadis belia”.
Begitulah
penampilan band-band Korea yang mengusung musik pop Korea (K-Pop), seperti
Super Junior, Park Jung-min, The Boss, Girls' Generation, X5, dan N-Sonic,
mampu membangkitkan histeria di mana-mana, bukan hanya di Indonesia, melainkan
juga di banyak negara, mulai dari Asia, Eropa, Afrika, hingga Amerika.
Menurut
saya, artis Indonesia hendaknya lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan karya-karya
nya. Hendaknya juga memfilter kebudayaan
yang masuk dalam Negara ini. Tidak
ditelan mentah-mentah agar Negara kita tidak dikenal dengan “Negara Plagiat”. Sebaiknya, sebagai warga Negara
yang baik, kita mengusung kebudayaan sendiri di kancah Internasional, karena
Indonesia mempunyai beragam budaya yang bisa diperkenalkan.
Pengaruh K-POP
Segala sesuatu pasti ada sisi positif negatifnya. Begitu pula tren musik yang mulai mewabah sejak pertengahan tahun 2011 lalu di Indonesia. Dalam hal ini, saya sangat sependapat dengan opini dari Igor Saykoji, yang menilai bahwa musik K-Pop telah membawa perubahan kecenderungan musik di Indonesia, dari yang sebelumnya rada ‘mellow’ dan ‘mendayu-dayu’ (musik melayu ala Malaysia), menjadi lebih up-beat. Musik K-POP sebagai kiblat tren boyband-girlband di Indonesia memang terkenal agak up-beat atau bertempo tinggi. Rata-rata berirama pop-dance. Kuping saya sendiri tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan musik-musik K-POP dari Korea. Sebab pada dasarnya, saya suka musik pop-dance. Musik K-POP juga punya rentang nada dan irama yang bagi kebanyakan telinga orang Indonesia mungkin kurang familiar. Tapi justru di situlah letak kelebihannya. Ia kaya akan part dan dinamika nada/irama, sehingga tidak cepat bosan pula untuk dinikmati (walaupun mungkin butuh waktu agak lama untuk bisa menangkap feel-nya).
Pengaruh K-POP
Segala sesuatu pasti ada sisi positif negatifnya. Begitu pula tren musik yang mulai mewabah sejak pertengahan tahun 2011 lalu di Indonesia. Dalam hal ini, saya sangat sependapat dengan opini dari Igor Saykoji, yang menilai bahwa musik K-Pop telah membawa perubahan kecenderungan musik di Indonesia, dari yang sebelumnya rada ‘mellow’ dan ‘mendayu-dayu’ (musik melayu ala Malaysia), menjadi lebih up-beat. Musik K-POP sebagai kiblat tren boyband-girlband di Indonesia memang terkenal agak up-beat atau bertempo tinggi. Rata-rata berirama pop-dance. Kuping saya sendiri tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan musik-musik K-POP dari Korea. Sebab pada dasarnya, saya suka musik pop-dance. Musik K-POP juga punya rentang nada dan irama yang bagi kebanyakan telinga orang Indonesia mungkin kurang familiar. Tapi justru di situlah letak kelebihannya. Ia kaya akan part dan dinamika nada/irama, sehingga tidak cepat bosan pula untuk dinikmati (walaupun mungkin butuh waktu agak lama untuk bisa menangkap feel-nya).
Dampak positif masuknya musik K-POP ke Indonesia :
1.
Kecintaan masyarakat pada musik semakin tinggi
2.
Bakat-bakat yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau diekspresikan.
3.
Mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea
Dampak
negatif masuknya K-POP ke Indonesia :
1.
Mengurangi rasa cinta terhadap musik Indonesia seperti melayu dan dangdut
2.
Musik asli Indonesia lama kelamaan akan hilang
3.
Membuat pergeseran budaya lokal
Solusi dalam penyelesaian masalah
I-POP
Sejak
dini hendaknya diperkenalkan tentang musik Indonesia. Terutama musik
tradisional yang merupakan musik asli dari Indonesia. Dengan memfilter budaya
asing yang masuk dalam Negara Indonesia, kita mengambil sedikit contoh dari
budaya asing, tidak semua, karena itu dapat menghilangkan budaya asli
Indonesia. Berkaitan dengan budaya lokal, maka pemerintah hendaknya ikut turut
serta dalam hal tersebut. Misalkan memberikan penjelasan dan peraturan terhadap
Negara lain yang ingin memperkenalkan budaya negaranya ke Negara kita.
Hambatan yang dialami
Masyarakat terlalu menganggap budaya
tradisional itu merupakan budaya kuno, padahal itu merupakan budaya asli kita
sendiri. Pemerintah juga kurang memperhatikan dan juga kurang menggalakkan
budaya asli Indonesia pada masyarakat. Kurang dihargainya para seniman
tradisional di negeri ini.
Simpulan
Korea, adalah salah satu negara yang berhasil membuat
pecinta musik Indonesia beralih dari hatinya terhadap musik local, K-POP
merupakan salah satu grup musik yang mendunia. Tidak hanya di negara sendiri,
tetapi di negara lain pun sudah banyak penggemar fanatiknya. Tidak hanya
boyband, girlband yang ada di Korea pun juga mampu mengalihkan mata para penggemar musik
tanah air.
Budaya K-POP pastinya mempunyai
dampak positif maupun negatif bagi Indonesia, antara lain :
Dampak positif masuknya musik K-POP
ke Indonesia :
1.
Kecintaan masyarakat pada musik semakin tinggi
2.
Bakat-bakat yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau diekspresikan.
3.
Mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea
Dampak
negatif masuknya K-POP ke Indonesia :
1.
Mengurangi rasa cinta terhadap musik Indonesia seperti melayu dan dangdut
2.
Musik asli Indonesia lama kelamaan akan hilang
3.
Membuat pergeseran budaya lokal
Dari dampak positif
dan negatif di atas, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa lebih
aktif dan selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk misal budaya K-POP.
Dengan cara memfilter budaya asing yang mempunyai pengaruh positifnya terhadap
kebudayaan kita sendiri.
Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini yang bertema tentang budaya K-POP ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi dapat tersempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Selain
itu, kita tidak menggantungkan masalah budaya K-POP sepenuhnya pada pemerintah.
Seharusnya, kita sebagai generasi muda harus lebih selektif dalam memfilter
budaya asing yang masuk.
Daftar Pustaka
Mahyuddin
Noor.2012.Kemanakah musik Indonesia.diunduh
dari “http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/09/14/kemana-musik-indonesia/”
pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.00 WIB
Nur
Istikomah.2012.Masuknya KPOP ke Indonesia.diunduh
dari “http://kpopnuristikomah.blogspot.com/
“ pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.11 WIB
Wikipedia.2012.Pembagian Korea. Diunduh dari “http://id.wikipedia.org/wiki/Pembagian_Korea
“ pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.13 WIB
Wikipedia.2012.Musik Korea. Diunduh dari “http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_Korea
“ pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.14 WIB
Wikipedia.2012.istana
changdeokgung. Diunduh dari “http://id.wikipedia.org/wiki/Changdeokgung”
“ pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.15 WIB
Iskandaria.2012.Tren Boyband Girlband dan demam K-POP di
Indonesia.diunduh dari “http://kafegue.com/tren-boyband-girlband-dan-demam-k-pop-di-indonesia/
“ pada tanggal 5 Januari 2013 pukul 09.15WIB